Cerdas Bermedsos, Bijak Mengekspos
Kaum muda yang dicintai Allah SWT, tentu kita tidak bisa menolak jaman ini, jaman dimana kita serba instans, penuh teknologi, jaman identik dengan hal-hal yang baru. Dimana orang - orang tampak menikmati dan terbiasa dengan mobilitas atau pergerakan yang tinggi dan cepat. di jaman dimana banyak orang yang terbebani dengan gengsi dan status. Hal ini berbeda dengan jaman sepuluh bahkan dua puluh tahun yang lalu, di jaman dimana kita belum mengenal HP, belum banyak kendaraan bermotor, jaman dimana ontel menjadi populer dan paling keren saat itu.
Sahabat excellent yang cerdas,, kelak bila
kita nanti memiliki rumah dipinggir
sungai, lalu anak kita bermain dipinggiran sungai, maka jangan marahi dia, tapi
ajarkan bagaimana caranya berenang.
Kita tidak bisa membenci zaman ini, karena
memang kita sudah hadir di jaman ini dan kita tidak bisa memilih jaman, karena
Allah sudah menentukan. Dengan begitu, hadirnya kita di jaman ini yakinlah
bahwa Allah sedang menghendaki kebaikan melalui jaman ini. Membenci jaman maka kita membenci takdirNya.
Perlu diketahui juga hadirnya kita di zaman
ini, maka kita hadir di zaman kemajuan teknologinya yang lengkap. Zaman dimana
banyak orang cenderung memilih sesuatu yang cepat dan instan daripada yang hal
yang bertele-tele. Yang berakibat tidak suka terhadap hal yang banyak membutuhkan
proses, tidak suka mengeluarkan banyak tenaga, mereka lebih memanfaatkan era
digital ini sebagai kesempatan untuk menjadikan segalanya lebih mudah.
Sebagai manusia, komunikasi adalah
kebutuhan hidup, bersyukurlah kita yang masih diberikan suara hingga mampu
berbicara, maka syukuri dengan berbicara yang baik dan manfaat, berbicara yang
tidak menyakiti hati, apalagi sampai Ghibah bahkan memfitah.
Namun di jaman ini, bukan hanya ucapan
yang keluar dari lisan kita saja yang menjadi tolak ukur yang berpotensi ghibah
dan Fitnah, namun Caption – caption
yang kita buat, cuitan di twitter, Status WhatApps, bahkan setiap komentar
kita di media sosial akan menjadi bukti dan saksi yang nanti akan
dipertanggungjawabkan. Bahkan jempol yang kita klik-pun akan dipertanggung
jawabkan.
Seorang yang alim pernah berkata bahwa
untuk mengetahui sifat dan sikap seseorang lihatlah bagaimana cara dia
berbicara, tapi di jaman sekarang kita lebih dimudahkan untuk mengenal
seseorang, tidak mesti dari apa yang keluar dari lisannya saja, tapi dengan
melihat status – statusnya, cara ia berkomentari sesuatu di medsos, gambar –
gambar yang upload, video – video yang dibuat. Jaman ini mudah dan memudahkan..Hati
– hati..!!
Kisah nyata di china ada seorang ibu yang
terpisah lebih dari 20 tahun dengan anaknya, kemudian ada seorang pemuda yang
mencoba membantu mencarikannya, kemudian si pemuda melalui salah satu media
sosial yang terkenal, ternyata anak tersebut dapat dipertemukan dengan orang
tuanya. Dengan bantuan media sosial seorang pemuda ini bisa menemukan anak dari
ibu tadi dengan beberapa hari saja. Ternyata jaman sekrang ini mudah dan
memudahkan..
Maka sahabat excellent, mari cerdas
bermedsos dan berakhlak, bukan lagi mulut yang dipertanggungjawabkan namun
jari-jari kita ikut mempertanggungjawabkan atas apa yang kita ketik, atas apa
yang kita like di media sosial juga komentar yang kita tulis disetiap postingan
teman – teman kita di media sosial. Apalagi sampai ketikan - ketikan yang
mengandung unsur provokasi, fitnah, bahkan cenderung ujaran kebentcian, maka
selama postingan itu masih ada, selama itu juga dosa terus mengalir. Menyeramkan..
Sahabat excellent sebagaimana kita di
anjurkan diam lebih baik dari pada berkata yang tidak manfaat, begitu juga
selayaknya kita melihat postingan para teman dan sahabat kita, menanggapinya,
diam dan kita tidak mengetik apa – apa itu lebih baik dari pada mengetik
sesuatu yang justru menambah suasana menjadi panas dan memanas.
Efek serba instan jaman ini, sering kali
membuat orang malas untuk melakukan sesuatu, sampai - sampai mengucapkan salam
dengan Stiker, menjawab salam dengan stiker, berdoa dengan stiker, mengucapkan aamiin dengan stiker, bahkan ucapan bela
sungkawa terhadap musibah teman atau saudara - saudara kitapun diucapkan dengan
stiker. Haduuh.., Padahal saat
mengetik dengan jari kita, disitu dapet pahalanya.
Komentar
Posting Komentar