Ciptakan Keberanian & Ciptakan Ketakutan!
Sahabat, untuk sampai pada satu tujuan, kita butuh satu keputusan untuk memulai, dan keberanian untuk menjalaninya, tanpa keberanian semua tidak ada artinya, karena harga dari sebuah hidup adalah keberanian untuk menjalaninya.
- Setelah berani bermimpi, maka harus berani mewujudkannya, karena semua mimpi akan menjadi halusinasi saja bila tidak ada keberanian untuk mencapainya. Bila mimpi yang buat adalah satu hal yang benar, maka jangan takut untuk segera mewujudkannya, jangan pernah menyerah terhadap apa yang dianggap benar, dan setiap manusia telah dianugrahkan keberanian, kenapa tidak menggunakannya?
Berjuanglah
untuk apa yang telah kita yakini bahwa itu baik, tanpa
berusaha membuktikan apa pun dan kepada siapa
pun,
tetaplah tenang dan tidak banyak bicara serta komentar terhadap hal
yang tidak terlalu penting, beranikan diri sebagaimana
orang yang telah memiliki keberanian untuk menentukan takdirnya sendiri.
Keberanian itu menimbulkan harapan, dalam
agama harapan disebut dengan “raja”, dalam keberanian inilah, ia mampu mengubah
manusia menembus batas nya. Karena setiap manusia memiliki rasa yang sama dalam
ketakutannya terdapat sesuatu, hanya saja orang yang berani mau bergerak selangkah
lebih maju keluar dari rasa takutnya itu.
Keberanian adalah berusaha keluar dari
keadaan saat hati dan akal membatasi dengan ketidakmampuannya, seseorang yang
menganggap bahwa keberanian ini adalah bagian dari hidup, maka mereka selalu
siap dengan keadaan yang menerpa, keberanian mengubah setiap rintangan menjadi
tantangan, keberanian mewujudkan setiap mimpi menjadi kenyataan.
Persis seperti layang – layang, ia terbang
tinggi, tiupan angin yang menggoyahnya tidak menjadikan ia jatuh dan terlempar
kebawah, justru membuatknya semakin meninggi ke udara. Berani saja dulu,
masalah kuat akan tumbuh seiring ujian dan rintangan yang dihadapi.
Bagi orang – orang yang beriman, setiap
keberanian memang harus dijalankan, walaupun memang hasil tak sesuai dengan
harapan, maka saat itupun butuh keberanian untuk merelakan. Karena keberanian
bukan hanya dibutuhkan saat melawan rasa takut, tapi juga dibutuhkan saat
pencapaian. Ketika berhasil maka ia harus berani untuk melawan rasa sombongya,
ketika gagal ia harus berani untuk terus mencoba, ketika hasil tak seperti yang
diharapkan, maka ia harus berani untuk merelakan.
Bagaimana dengan menciptakan rasa takut?,
ketakutan kok di harus diciptakan?,
Ya, benar!, dalam ilmu percepatan,
ketakutan memang harus diciptakan, ketika keberanian itu menimbulkan harapan,
maka ketakutan itu akan menimbulkan dorongan. Dorongan seperti apa?
Apakah anda pernah mendengar, ada orang
yang mampu melewati tembok setinggi dua meter padahal sebelumnya ia tidak bisa,
pernahkah mendengar ada orang yang mampu dan berani meloncati bibir sungai yang
lebar, atau pengendara motor yang tiba – tiba menjadi begitu hebat dan
kencangnya laksana pembalap Moto GP ketika dikejar polisi, atau tiba – tiba kencangnya
lari seseorang ketika dikejar anjing, atau tiba – tiba kuatnya seorang suami
yang menggotong istrinya ketika sedang pendarahan saat hamil?, kira – kira apa
yang menyebabkannya?, keberanian ataukah ketakutan?
Persis
seperti kita mengharap syurga, kita butuh ‘harapan’
untuk mendapatkannya, dengan ‘harapan’
inilah muncul do’a, dan ikhtiyar. Dan kita butuh ‘ketakutan’ terhadap neraka
sebagai dorongan percepatan. Semakin besar ketakukan terhadap neraka, sejatinya
semakin mendekatkan kepada syurga. Semakin kita berusaha kuta menjauhkan diri
dari neraka, sebenarnya kita sedang berusa untuk mendekatkan diri kepada
syurga.
Jadi, raih impian dengan keberanian dan
ketakutan, buatlah alasan - alasan mengapa harus tercapai setiap mimpi itu,
lalu buatlah sebuah ‘ketakutan’, apa yang akan terjadi ketika mimpi itu tidak
tercapai.
Sebagai contoh, ketika seseorang memiliki
mimpi memberangkatkan haji orang tua, alasan mengapa menginginan itu adalah ingin
membahagiakan orang tua, karena selama ini orang tuanya selalu meminta untuk
diberangkatkan haji, dan ketika melihat ka’bah di TV selalu tersenyum, alasan
lainnya adalah ketika nanti setelah memberangkatkan haji orang tuanya, ia akan
menyaksikan senyum bahagia yang luar biasa dari kedua orang tua. Maka ketakutan
yang muncul adalah, jika tidak menghajikan orang tua, apa nanti kata orang –
orang dan para tetangga. Bagaimana kecewanya orang tua kepada anaknya, sedihnya
nya orang tua, dan lain sebagainya.
Di atas hanyalah contoh, setiap alasan
dikembalikan kepada pribadi dan kebutuhan masing – masing, yang lebih tau
tentang keinginan dan mimpi adalah si pemilik mimpi itu sendiri, yaitu anda
bukanlah orang lain.
Bila anda seorang pelajar sejati tentu
berharap mendapatkan peringkat terbesar dikelasnya, pastikan anda telah
memiliki alasannya, dan miliki keberanian untuk mencapainya, dan persiapkan
ketakutan-ketakutan apa yang akan terjadi bila tidak mendapatkan prestasi itu.
Semangat belajar nak, penuh
semangat!!
Bagaimana?, apakah anda ingin menjadi orang
suskes dengan cepat atau lambat asalkan sukses?, maka, alasan, pencapaian dan
ketakutan apa sudah disiapkan?,
Komentar
Posting Komentar