Mari Belajar Bersepeda

 


Dari dulu sampai sekarang sepeda menjadi trend kendaraan yang tidak bisa dihilangkan dari kehidupan, sepeda menjadi kendaraan yang paling wah pada jamannya, tak siapa dapat memiliki sepeda. Seiring perkembangan jaman sepeda sudah tidak lagi menjadi trend, disebabkan ada sepeda motor yang lebih mudah digunakan serta lebih cepat geraknya. Tapi uniknya sejalan perkembangannya, bisa dilihat kembali, manusia yang dahulu mengacuhkan sepeda sekarang kembali membeli sepeda, walau dengan harga yang sangat mahal. Yang ingin dibahas bukan tentang guna, makna dan esensi sepeda, akan tetapi tahukan kita?, bahwa ada filosofi yang bisa kita pelajari, filosofi sederhana tapi mampu menjadi pelajaran berharga dalam kehidupan kita,

 

Belajar sepeda itu, jatuh dan jatuh lagi

Kita semua pernah mengalami jatuh saat belajar bersepeda, tapi karena saat itu kita berfikir bahwa harapan untuk “bisa bersepeda” lebih besar dari pada resiko, maka kita sudah menyiapkan tenaga untuk jatuhnya, sehingga ketika jatuh tidak menjadi alasan untuk mencoba kembali.

Yang membuat kita bisa adalah karena kita memilihi untuk terus mencoba, mencoba dan mencoba. Semakin sering mencoba kita telah mendapati bahwa kita telah dekat dengan keberhasilan. Salah satu alasan mengapa orang menyerah begitu cepat adalah karena mereka cenderung melihat seberapa jauh harus terus melangkah, daripada seberapa jauh telah melangakah.

Bukankah seharusnya makin sulit sebuah pencapaian, akan semakin besar nilai kebahagiaan ketika mendapatkannya. Tanyakan kepada para pendaki gunung, semakin sulit perjalanan pendakiannya, maka semakin besar kebahagiaan saat sampai pada puncaknya, karena telah mendapatkan satu pencapaian yang besar.

Menyerah di tengah perjalanan setelah kita telah memutuskan untuk memulai,  ia adalah seorang pemenang yang tidak takut dengan yang namanya “jatuh dan gagal”, karena baginya kegagalan adalah bagian dariproses kesuksesan. Sejatinya orang yang menghindari kegagalan dia juga telah menghindari kesuksesan.

Napoleon Hill mengatakan bahwa “kegagalan adalah rencana alam untuk mempersiapkanmu untuk tanggungjawab yang besar”. Jadi mengapa takut gagal?.., gagal itu satu bagian dari perjuangan, bagiannya yang lainnya adalah pengorbanan, dan dipastikan tidak akan ada pengorbanan yang sia –sia, tidak ada perjuangan yang terabaikan yang ada adalah sebuah keputus asaan kita yang terus menunda-nunda keberhasilan itu. sebab seorang disebut “pecundang” ialah cepat memutuskan berhenti ketika mereka gagal, sementara seorang “pemenang” cepat memutuskan untuk mencoba lagi ketika gagal, sampai yang namanya “gagal” bosan terhadapnya, maksudnya sampai mereka berhasil.

Sukses bukan suatu kebetulan, ia adalah hasil kerja keras, disiplin, tekun dan belajar. Belajar menikmati rasa proses perjuangan, sehingga kekuatan terus meningkat. Yang bisa dilakukan, mulailah dengan mencintai apa yang kamu lakukan karena itu bisa memberikan kekuatan. Karena perbedaan antar orang yang kuat dan yang lemah adalah bahwa orang yang kuat tidak menyerah setelah jatuhnya, sementara orang yang lemah adalah ia telah berfikir tentang jatuhnya dari pada berfikir tentang bagaimana untuk terus berdiri. Karena sejatinya kemuliaan terbesar seorang pejuang dalam perjuangannya adalah bukan terletak pada tidak pernah jatuhnya, tetapi bangkit setiap kali kita jatuh.

Sahabah excellent, mulailah dengan niat yang baik, belajar untuk mencintai apa yang dilakukan, kemudian tumbuhkan keberanian, ketika memang perjuangan kita ditakdirkan tidak sampai pada puncaknya, maka yakinlah Allah telah mencatat seberapa besar perjuangan dan seberapa banyak pengorbanan saat memperjuangkannya. Karena Setiap usaha dan pengorbanan yang diniatkan karena Allah, maka Allah mencintainya sebagai satu ibadah “Jihad fiisaabilillah”yang luar biasa. Masalah hasil, Allah yang lebih mengetahui yang TERBAIK untuk hambaNya.

 

 

-          Berat memulai, mudah ketika sudah bejalan

Agar sepeda berjalan, maka kita harus memulai dengan mendorong pedal sedikit lebih kuat terlebih dahulu, setelah sepeda berjalan semua kayuhan menjadi lebih ringan dan mudah. Bagaimana maksudnya?

Tentu, memulai untuk sesuatu yang besar sangatlah sulit, sekarang silahkan tanyakan kepada diri anda sendiri, seberapa besar anda menginginkannya?, seiring dengan keinginan yang besar tentu anda harus mengorbankan sesuatu yang lebih besar pula. Jika anda benar – benar menginginkannya, pastinya hal tersebut sangat bernilai. Jika anda telah memutuskan hal tersebut bernilai untuk anda, maka..?

Ketika memulai sesuatu, mungkin terasa berat, apa lagi bila sesuatu itu tidak pernah kita lakukan sebelumnya. Maka hal berat, sulit dan perasaan susah sering menghantui diawal.  Kita sering mengatakan kepada orang lain, “kok kamu bisa ya,, padahal itu sulit”. Kalimat itu adalah ukuran standar untuk kita sebagai manusia. Seharusnya pernyataan yang mengandung prinsip motivasi  adalah “dia bisa kenapa kita tidak bisa?”, bila orang lain mampu melakukan kenapa kita tidak bisa mampu melakukannya?.

Maka rubahlah mindset agar menjadikan segalanya menjadi mudah, karena kemudahan yang didapat berawal dari suasana hati yang bahagia. Kerjakan sesuatu dengan suka cita dan bahagia, sesulit apapun pekerjaaan bila didasari dengan hati yang senang, bahagia dan penuh cinta maka semuanya tidak terasa berat. Begitu juga sebaliknhya semudah apapun pekerjaan, tugas atau perintah – perintah dari atasan bila dilakukan dengan suasana hari tak bahagia atau dipaksanakan, semua itu akan terasa sangat berat.

Ingat kembali, mulai lah dari apa yang kita pikirkan, karena apa yang kita fikirkan mampu mengubah keadaan. Ketika mendaki gunung, mungkin saat melihat gunung dari kejauhan, disitulah kadang keputusan untuk berhenti mendaki muncul, tapi saat mulai berjalan dan menikmatinya, kitapun akan lupa bahwa kita telah berjalan pada hal yang pernah kita takuti sebelumnya.

Jangan cepat menilai sesuatu dari yang nampak, banyak orang lebih mudah menilai dan menyimpulkan baik atau buruknya sesuatu itu setelah melihat sesuatu dari yang terlihat darinya atau mendengar tentangnya dari orang lain. Kita tidak tahu dan tidak bisa memastikan air itu asin atau manis sampai kita mencobanya, jangan terpaku dengan tulisan pada label gelasnya. Karena banyak yang berlabel asin padahal itu adalah guna, dan mungkin berlabel manis padahal itu garam isinya.

 

-          Terus kayuh pedalmu, agar sepeda tetap bisa seimbang

Seiring waktu yang terus berputar maka kehidupan inipun akan tetap berjalan. Waktu yang tidak bisa diatur dan diukur, membuat pertanyaan kapan kita bahagia, kapan kita sehat, kapan sakit, kapan kita sukses, nikah dan lain sebagainya. Bahkan kita tidak tahu kapan waktu kita harus berhenti menjadi penghuni dunia ini.

Seiring terus berjalannya waktu, maka selama itu pula kita harus terus bergerak dan jangan pernah berhenti. Jangan pernah berhenti mengayuh sepeda, bila anda menginginkan sepeda terus berjalan dan tidak jatuh. Maka sejatinya kehidupan ini akan berjalan bergantung seberapa kuat kita untuk terus membiarkan diri kita bertahan dalam setiap baik dan buruknya kondisi hidup.

Cara mengayuh agar sepeda berjalan sepertinya lebih mudah dari pada cara mengayuh jalannya hidup. Sebenarnya semakin cepat kita mengayuh sepeda, semakin cepat kita sampai tujuan. begitu juga dalam kehidupan, semakin cepat perjalanan kita, gerakan kita, perjuangan kita, maka akan semakin cepat dan semakin dekat kita dengan tujuan keinginan kita.

Akan tetapi, kecepatan dan percepatan yang dibuat tanpa dibarengi dengan keseimbangan kerap kali akan menghasilkan kecepatan yang tidak bisa dikendalikan. Jadi untuk bagaimana tentang tercapainya keinginan dalam hidup tidak hanya berbicara tentang kecepatan yang percepatan apa yang seharusnya dilakukan, tapi juga berbicara tentang keseimbangannya. Karena sepeda yang dikayuh dengan sangat cepat tanpa dibarengi dengan kesimbangan ia akan terjatuh, menabrak bahkan jatuhnya lebih menyakitkan. Dalam perkaya kecelakaan itu yang disebut dengan hilang kendali, dan keseimbangan. Pada intinya sepeda akan di bawa kemana, bergantung kepada siapa yang menaikinya.

Maka apa hubungannya dengan kehidupan yang kita jalani?, kebahagiaan hidup kita, bagaimana kita yang memilihnya, meraih kebahagiaan adalah impian dan harapan setiap manusia, tak ada yang tidak ingin bahagia, semua manusia menginginkan. Dan bahagia itu ada puncaknya, dari sekian banyak manusia, tidak semua bahagia, dari sekian banyak yang bahagia, sedikit yang sampai pada puncak kebahagiaan.

Sahabat, bahagia itu sederhana, kitalah yang membuat nya seakan – akan begitu rumit. Sehingga sedikit orang yang sampai pada puncak kebahagiaanya. Orang yang sulit bahagia, bukan karena bahagia itu susah didapatkan, tapi karena mereka yang tak tau bagaimana cara bahagia dengan cara sederhana. Sehingga jangan sampai ketika yang lain sudah mendapatkan kebahagiaannya, kita masih saja berbicara tentang cara.

Kebahagiaan yang sempurna adalah meliputi 3 kebahagiaan unsur pada diri setiap manusia. Manusia bahagia yang sempurna adalah saat ia menemukan jasadnya yang selalu sehat dan bahagia, akal yang selalu senang dan hatinya yang selalu merasa bersyukur.

Keseimbangan bisa disebut adil, dan adil bukan bukan berarti harus sama, bila adil harus terpatok dengan angka, maka bayangkan bila kita selama 1 bulan, kita diberi sehat 15 hari, dan sehat 15 hari. Bagaimana menurut anda?.

Dilapangan kita sering menemukan banyaknya manusia yang sering kali mengeluhkan karena dikasih sakit yang Cuma 5 hari, bagaimana bila dikasih 15 hari?, itulah bukti sang Maha Adilnya Allah.  

Sahabar excellent, kesimbangan diri meliputi semua aspek atau element yang ada dalam diri manusia, seperti Jasad, akal, dan hati. Ketiganya harus terus bergerak untuk mendapakan kesimbangan itu sendiri.

Untuk mendapatkan keseimbangan pada jasad, perlu kita lalukan untuk membiarkan jasad ini terus bergerak dan jangan berhenti, lakukan olah raga, bekerja, bergerak dalam ibadah dan lain sebagainya. Jasad membutuhkan nutrisinya, agar jasad terus mampu bertahan hidup, ia membutuhkan makan. Maka berikan makanan yang baik , sehat dan halal. Ketika menemukan lelahnya, istirahatkan. Karena istirahatnya badan adalah haknya tubuh, jangan dipaksa untuk bekerja melebihi batas dengan kemampuan tubuh.

Untuk mendapatkan kesimbangan pada Akal, maka jangan biarkan akal ini berhenti bergerak, bagaimana agar terus bergerak?, cara agar akal ini bergerak terus, berlatihlah dengan mencari – cari solusi dari setiap masalah, bekerja, dan terus berkreatif. Namun akalpun perlu nutrisinya agar terus mampu berjalan sesuai fitrah dan fungsinya. Maka akal yang sehat itu, selalu disirami dengan ilmu pengetahuan, maka seringlah membaca buku, datang menghadiri majelis ilmu atau carilah pengalaman – pengalamn baru.

 

Kemudian bagaimana dengan hati?, selayaknya seperti jasad dan akal, hati pun memiliki fungsi dan asupan nutrisinya, apa itu..?, hati yang sehat senantiasa menghiasai dirinya dengan berbagai macam ibadah hati, seperti Cinta, Tawakkal (berserah diri), Tawadhu (rendah hati), Khauf(takut), Raja’ (Harap). Nutrisi hati adalah segala yang mampu memberikan efek segarnya hati dan sehatnya hati. Apa itu?, adalah Dzikir, dalam artian mengingat Allah, baik dalam keadaan lapang maupun alam keadaan sulitnya. Mengingat Allah dalam keadaan senang bentuknya adalah Syukur, mengingat Allah ketika sempit atau susah adalah bersabar.

Itulah keistimewaan seorang muslim yang sholeh, bersyukur ketika mendapatkan nikmat, bersabar ketika memperoleh musibah dan masalah. Dan keadaan yang paling hebat adalah ketika seorang muslim mampu bersabar dalam kesyukuran dan yang luarbiyasa lagi adalah ia mampu bersyukur ketika mendapatkan musibah. Itulah yang disebut dengan bersyukur dalam bersabar. Karena dengan bersyukurnya ketika mendapatkan musibah ia merasa bahwa ia merasa dipercaya Allah akan kemampuannya untuk melewati suatu ujian. masyaAllah…

 

Maka kebahagiaan yang hakiki adalah ketika ia menemukan hatinya merasa terus bersyukur atas apa yang diterimanya, meskipun itu adalah setiap masalah dan musibah. Ia menganggap setiap masalah dan musibah di sana banyak hikmah yang indah, sebagaimana indahnya pelangi.

 

-          Seimbang dulu baru jalan, atau jalan dulu baru seimbang?

Kira - kira apa jawaban sahabat?, Seimbang dulu baru jalan?, atau jalan dulu baru seimbang?

Pertanyaan ini kurang lebih sama dengan berjuang dulu baru menang, apa menang dulu baru berjuang?. Mari kira berbicara tentang visi dan misi, karena sebagian orang masih belum faham, apa lagi bagi siswa aktivis organisasi disekolah dan kampus, mesti paham Visi adalah Misi.

Untuk mencapai suatu perjuangan yang sempurna maka dibutuhkan pengorbanan, semua itu dilakukan tiada lain tiada bukan hanya untuk satu tujuan yaitu mencapai kemenangan.

Dari ilustrasi diatas maka kita menemukan bahwa Kemenangan adalah Visi, Berjuang adalah Misi dan berkorban adalah bukti. Jadi secara bahasa yang pas bahwa,

Visi    = tujuan akhir

Misi   = cara

Bukti = langkah nyata

 

Maka bila dalam sebuah pertempuran, yang tepat adalah berjuang dulu baru menang. Maka untuk bersepeda kita dapatkan bahwa jalan dulu baru seimbang. Untuk bisa jalan butuh banyak tenaga yang terbuang bahkan sampai terjatuh, ini yang disebut dengan berkorban.

Namun agar tetap seimbang maka kita karus terus berjalan, berjalan ini adalah bentuk ke-istiqomah-an atau satu konsitensi diri untuk terus mendapatkan keseimbangan tersebut.

 

Ingin terus bisa hidup, maka harus bernafas, untuk bisa mencapai derajat pintar harus terus belajar, untuk terus mendapatkan kebahagiaan maka harus pandailah bersyukur, untuk mendapatkan syurga teruslah beribadah, untuk mendapatkan apa yang selama ini kita inginkan teruslah berjuang untuk mendapatkan, karena siapa yang berjalan maka ia akan sampai, dan barang siapa yang bersungguh ia akan berhasil. Begitu kita diajarkan saat di madrasah diniyah dulu.  

Dalam hidup jangan pernah berhenti untuk terus memperjuangkan kebahahagiaan, bila memang kesuksesan itu adalah kebahagiaan maka patutlah diperjuangkan, bila syurga adalah kebahagiaan maka sangat penting untuk diperjuangkan. Yang menjadi catatan adalah istiqomah bukan hanya sedekar ucapan di lisan saja, namun di dalam istiqomah ada perjuangan yang berat, pengorbanan yang banyak dan do’a – do’a yang tak pernah berhenti. Subhanallah..

 

Ketika roda berputar, pentil roda selalu bergantian kadang dibawah kadang diatas

Pertama, Setiap sesuatu yang berputar, kebanyakan geraknya pasti beraturan, dimana titik kita memulai maka disitu titik kita bertemu. Maka setiap perjalanan yang kita lakukan, penjelajahan hidup yang telah kita mulai ini sebebarnya akan kembali kepada titik mulai. Apa titik mulai itu?, titik mulai itu adalah NIAT.

Semua apa yang dilakukan seseorang, ia akan mendapatkan apa yang seperti apa yang telah menjadi niat dalam hatinya, ketika kita niatkan ingin pergi ke pantai, lalu kita berjalan, maka kita akan mendapatkan pantai itu, sesuai dengan apa yang diniatkannya. Begitupun ketika setiap amal yang diniatkan untuk kebaikan dunia maka kitapun akan mendapatkannya, memberi dengan niat ingin dipuji manusia, maka kitapun akan menuai pujian itu. Namun tidak ada nilai pahalanya. Begitu sebaliknya ketika kita niatkan benar – benar untuk ibadah, maka kita mendapatkan pahalanya. Masya Allah..

 

Kedua, Kita harus tetap kuat dalam menjalani kehidupan, sebesar apa pun hal yang menyakitkan itu. Karena ketika roda berputar, ada satu bagian yang tidak pernah bergeser sedikitpun, bagian itu biasa disebut poros roda. Itulah iman atau keyakinan.

Seberapa pun kehilangan sesuatu yang dicintai, semuanya itu hanya mencoba membunuh semangat kita. Karena Hidup itu seperti roda, maka selalu berputar dan ia nggak pernah diam di satu titik aja. Yakinlah bahwa selalu akan ada yang pergi, lalu ada yang datang untuk mengganti. Ada masa kita bisa tertawa, dan kemudian menangis. Pastikan hidup untuk tetap berjalan. Karena indahnya hidup bukan karena bahagia yang tiada batasnya, selayaknya hujan yang menunggu panasnya matahari, agar mampu untuk menghadirkan indahnya pelangi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ciptakan Keberanian & Ciptakan Ketakutan!

KITA SELAMAT, MEREKA JUGA IKUT SELAMAT