Berkhidmah dengan Cinta
Sahabat
excellent kini saatnya kita banya berbicara tentang cinta, siapa yang tak
pernah mengenal cinta, tempat bersemayamnya cinta adalah hati, namun di hati
juga bukan hanya cinta yang bertengger, ada Ikhlas, Tawakkal, Takut dan Harap.
Namun penulis saat ini akan fokus terhadap salah satunya saja yaitu Cinta,
karena cinta yang menjadikan manusia mampu mulia seperti mulianya malaikat,
tapi karena cinta juga mampu menjadikan manusia menjadi rendah dan terkutuk,
seperti Iblis.
Berkhidmat dengan Cinta adalah sebuah
pelayanani atau pengabdian terhadap sesuatu atau seseorang. Maka Khidmah dengan
cinta adalah memberikan pengabdian dengan kekuatan cinta, sehingga menimbulkan
rasa bahagia dalam menjalankannya. Bukan rasa terpaksa yang membuat hati justru
menolak.
bila diukur dengan materi, khidmah memang
tidak ada apa – apanya, karan khidmah memang berbeda dengan bekerja, karena konsekuensi
dari khidmah adalah berkah, sedangkan konsekuansi dari berkerja adalah gaji. Maka
modal murni dari khidmah adalah cinta bukan murni tenaga. Karenanya khidmah
tidak ada unsur paksaan, hanya sebuah kesadaran penuh tentang pentingnya
keberkahan yang akan diperoleh.
Lantas kepada siapa saja kita mesti
berkhidmah?, jabawannya kepada apapun dan kepada siapapun yang dengan melakukannya,
menjadikan aliran keberkahan. Sekaligus sebagai tranformasi kebaikan baik
kebaikan yang melekat terhadap sesuatu tersebut maupun melekatnya kebaikan oleh
orang yang berkhidmah itu sendiri.
Sahabat excellent, rasa cinta itu pasti
dimiliki oleh sesuatu yang bernama manusia, Cinta itu ibadah hati, maka
selayaknya Cinta ini ditempatkan pada tempat yang benar sesuai dengan
peranannya sebagai ibadah, kemudian luapkan cinta itu pada tempatnya dan jangan
sampai salah tempat untuk meluapkannya. Banyak orang yang salah menempatkannya,
sehingga banyak yang tertipu olehnya lalu menyesal karenanya. Soo…
kepada siapa kita seharusnya berkhidmah ?.
Selayaknya menjadi pribadi yang mudah
menebar cinta, bukan mudah menciptakan benci, karena cinta memiliki potensi
untuk membangun, sementara benci sering kali berpotensi untuk menjatuhkan. Maka
jangan jatuh cinta, tapi bangun Cinta.
Cinta adalah sebuah rasa, namun untuk
mempertahankannya membutuhkan perjuangan dan pengorbanan, namun untuk
pembuktiannya dibutuhkan Khidmah. Maka khidmah itu salah satu pembuktian cinta
kita terhadap seseorang atau sesuatu tersebut.
Ketika kita menemukan sahabat sedang
memutuhkan bantuan, kemudian kita menolongnya tanpa menunggu dimintai tolong olehnya,
kita sedang berkhidmad terhadap teman itu. Ketika melihat ada orang yang sedang mendorong mobil,
kemudian kita datang untuk ikut mendorong mobil tersebut, maka kita sedang melatih
khidmah terhadap orang tersebut.
Maka dasar dari berkhidmah adalah rasa cinta,
cintalah satu satunya yang menjadikan khidmah itu sempurna, maka kita sudah bisa
membayangkan bagaimana seharusnya kita berkhidmah terhadap orang – orang yang
kita cintai dan kita sayangi, pastinya dengan tulus karena ingin memuliakannya.
Bagi seorang anak, maka berikan khidmah
terbaik kita untuk orang tua, bila kita seorang murid atau santri maka berikan
khidmah terbaik kita untuk para guru dan kiyai. Karena dalam kitab ta’lim
muta’alim disebutkan Guru adalah pengasuh jiwa, sedangkan orang tua adalah
pengasuh tubuh, dan perumpaan jiwa adalah mutiara, dan tubuh adalah kerangnya.
Namun pada kesempatan ini hanya dipaparkan
bagaimana kita berkhidmah terhadap guru/kiyai. Karena merekalah kita mengenal
banyak apa yang sebelumnya kita tahu, karena merekalah kita dikenalkan dengan
Nabi Muhammad Rosulullah ﷺ, sebagai suri
tauladan dalam kehidupan. Manusia agung yang memiliki perangai indah dan
mengindahkan.
Karena guru pula kita mampu membaca dan
menulis, memang guru bukan orang hebat, tapi semua orang hebat pasti memiliki
guru. Maka berkhidmat terhadap guru bukan berbicara tentang balas budi, tapi
tentang cinta kita terhadap mereka yang begitu hebat dan tak pernah lelah
mendidik dan mengajarkan kita tentang arti kesabaran dan kesungguhan.
Sahabat excellent, Maka khidmah adalah salah
satu cara bagaimana kita memuliakan guru – guru kita, sehingga dengan kemuliaan
ini Allah senantiasa mengangkat derajat atas kemuliaan ini, serta mengampuni
dan mengabulkan segala doa doa nya, tentunya kita berharap mendapatkan bagian
hari do’a – doa suci mereka, terutama tentang keberkahan ilmu yang disampaikan
kepada kita. Seperti Ibnu Abbas ketika masih kecil dulu berkhidmah dengan
mengambilkan air untuk rosulullah ketika qodil hajat, setelah itu Nabi mendoakan
Ibnu Abbas: Ya Allah, Faqqihufiddin,
ya Allah pandaikanlah dia (Ibnu Abbas) dalam urusan agama. Begitulah bahwa kita
diajarkan untuk berkhidmah terlebih dahulu sebelum meminta do’a nya.
Sedikit bedanya dengan zaman sekarang yang
selalu sibuk minta selfi dulu dengan guru, baru minta do’a. tanpa mengutamakan
khidmah.
Model Khidmah
Khidmah adalah salah satu dari banyak cara
agar kita menjadi pribadi yang tawaddu, lebih melatih bersyukur serta
memberikan rasa lembut terhadap hati kita. Banyak kebaikan – kebaikan
tersembunyi lainnya yang bisa didapatkan dari khidmah. Lantas bagaimana cara
kita untuk berkhidmah kepada guru – guru kita?,
Untuk mengetahui model khidmah dan contoh
– contoh yang bisa dicoba unutk dilakukan sebagai berikut :
1. Khidmah
Bin Nafs,
Adalah khidmah dengan fisik atau tenaga,
hal ini dilakukan dengan hal –hal kecil, seperti :
v
merapihkan
sandal kiyai atau guru
v
merapihkan kendaraan
guru,
v
mencuci atau
lap motor kiyai atau guru.
v
Membersihkan
tempat duduk guru sebelum diduduki, dan setelah diduduki.
v
Membawakan
buku atau kitab kiyai/guru saat mau mengajar
v
Menghapuskan
setelah selesai menulis dipapan tulis
v
Memberi hadiah
kepada guru
v
Dan lain
sebagainya..
1. Khidmah Biil Maal
Adalah khidmah dengan bentuk harta,
khidmah semacam ini tidak bisa langsung dilakukan oleh seorang murid atau santri
pada proses pencarian ilmu, ini bisa dilakukan ketika seorang murid atau santri
yang telah sukses dan sudah bekerja. Kemudian ia kembali datang untuk
memberikan khidmah terbaiknya untuk memberi sumbangan terhadap pembangunan
sekolah, madrasah atau pesantren yang dulu sebagai tempatnya menimba ilmu.
2. Khidmah Bid Du’a
Karena khidmah ini dengan memberikan do’a
terbaiknya untuk seorang guru, maka Khidmah semacam ini bisa dilakukan dimana
saja dan kapan saja. Terlebih lagi bahwa mendoakan seorang guru adalah bagian
dari adab seorang pembelajar dalam menuntut ilmu. Doa untuk guru selayaknya seperti
mendoakan kedua orang tuanya, karena bagaimanapun bila orang tua dirumah sebagai
pengasuh jasad, maka guru adalah pengasuh Akal dan Ruhani kita.
Naah, sahabat excellent, bagaimana?,
apakah kita sudah pernah ber-khidmah kepada guru – guru yang tercinta?. Berapa
banyak guru yang kita lupakan namanya sejak kita belajar di TK, SD, SMP dan SMA
dulu?, bisa jadi yang menjadikan selama ini kita belum menemukan kesuksesan,
keberhasilan dan belum sampainya kita pada cita-cita kita adalah karena memang
kita melupakan kebaikan – kebaikan mereka, dan kita belum ber-khidmah kepada
mereka.
Ikhtiyarkan diri untuk sebanyak – banyaknya berkhidmah kepada para
guru – guru kita. Silaturahmi guru – guru yang dulu pernah mengajar atau
mendidik kita, Karena berbicara tentang pengabdian dan loyalitas adalah bukan
seberapa banyak yang telah kita terima, akan tetapi seberapa banyak hal baik
yang kita berikan. Lalu jangan melihat dari sisi seberapa besar mereka
memperhatikan kita. Tapi lihat pula bagaimana kita pernah acuh teradap
pelajarannya namun mereka masih tetap mau sabar dan terus mengajari kita.
Mereka adalah manusia terbaik,, mereka pula menginspirasi tentang harapan, menyalakan imajinasi, dan menanamkan kecintaan
belajar. mereka menghabiskan dirinya sendiri, baik tenaga maupun
fikiran
untuk terus memberi manfaat bagi orang
lain.
Alangkah baik dan hebatnya kita bila kita
mau membuka diri untuk senantiasa terus berkhidmah kepada mereka yang telah
memberikan penerang jalan hidup.alahngkah bahagianya seorang guru didatangi
oleh murid-muridnya dulu, senyum dan kebahagiaanya, itulah pintu keberkahan dan
kemudahan hidup kita kelak.
By : Sarmani
Komentar
Posting Komentar